DAMPAK SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI
Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi (System Information) atau yang biasa kita sebut SI adalah
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial
dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada
pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.
Manfaat Sistem Informasi
Sistem Informasi dibuat dan dibangun dengan baik agar meningkatkan
produktivitas, menghilangkan kegiatan yang tidak memiliki manfaat, meningkatkan
layanan, mengkoordinasikan setiap bagian dalam perusahaan serta meningkatkan
kualitas kebijakan dalam manajemen. Sedangkan secaa umum manfaat Sistem
Informasi dapat dikategorikan dengan manfaat berwujud, dan manfaat tidak
berwujud.
1. Manfaat
Berwujud, sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk
penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses
analisis yang diperlukan oleh manajemen
2. Manfaat
Tak Berwujud, sistem informasi seringklaki menjadi titik kritis pada jalannya
roda bisnis sebuah perusahaan. Karena sifatnya tidak berwujud , aspek aspek in
seringkali diabaikan, contohnya seperti peningkatan kepuasan konsumen,
peningkatan kepuasan karyawan, peningkatan mutu dan jumlah informasi, dan
peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen
Peran Sistem Informasi dalam
perusahaan
Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah perusahaan, yaitu :
1. Mendukung
kegiatan-kegiatan usaha/operasional
2. Mendukung
pengambilan keputusan manajemen
3. Mendukung
persaingan keuntungan strategis
Manfaat sistem informasi bagi perusahaan
1. Meningkatkan
efisiensi operasional, investasi didalam teknologi sistem informasi dapat
menolong operasi perusahaa menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat
perusahaan dapat menjalnkan strategi keunggulan biaya low cost- leadership
2. Memperkenalkan
Inovasi Dalam Bisnis, Penekanan utama dalam sisem informasi strategis adalah
membangun switching cost ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen
atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi
penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanantelah menjalankan sistem
reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untk menggunakan
sistem reservasi dari penerbangan lain
3. Membangun
Sumber-Sumber Informasi Strategis, fungsi dari sistem informasi tidak lagi
hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk
pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk
menolong end user manajerial membangun senjata yang enggunakn teknologi sitem
informasi untk menghadapai tantangan dari persaingan yang ketat
1. Meningkatkan
efisiensi operasional, investasi didalam teknologi sistem informasi dapat
menolong operasi perusahaa menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat
perusahaan dapat menjalnkan strategi keunggulan biaya low cost- leadership
2. Memperkenalkan
Inovasi Dalam Bisnis, Penekanan utama dalam sisem informasi strategis adalah
membangun switching cost ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen
atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi
penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanantelah menjalankan sistem
reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untk menggunakan
sistem reservasi dari penerbangan lain
3. Membangun
Sumber-Sumber Informasi Strategis, fungsi dari sistem informasi tidak lagi
hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk
pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk
menolong end user manajerial membangun senjata yang enggunakn teknologi sitem
informasi untk menghadapai tantangan dari persaingan yang ketat
Perubahan Perilaku Organisasi Dengan Adanya Teknologi Informasi
Implementasi dari teknologi
informasi pada suatu organisasi bisnis mau tidak mau akan membawa dampak
terhadap perilaku organisasi. Berikut beberapa dampak teknologi informasi pada
organisasi bisnis.
Pemangkasan Hirarki
Hirarki organisasi menjadi lebih
minim, artinya jalur komunikasi antara manajemen tingkat atas dengan manajemen
tingkat bawah akan menjadi lebih pendek. Dalam hal ini dengan
mengurangi middle management. Komunikasi antara pimpinan dan bawahan akan
lebih mudah sehingga kepercayaan antara pimpinan dan bawahan akan tercapai.
Hal ini dapat dicapai jika
penerapan teknologi informasi dapat diterapkan dalam organisasi tersebut.
Sebagai contoh, misalkan seorang atasan ingin mengetahui progres yang sudah
dicapai pada proyek tertentu. Maka dengan menggunakan sistem informasi yang
terintegrasi, maka komunikasi akan berjalan lebih cepat melalui informasi data
yang disampaikan melalui sistem informasi tanpa harus menunggu bawahan atau
penanggung jawab proyek menghadap terlebih dahulu.
Mengurangi Pengawasan
Pemberian tugas secara langsung
kepada bawahan, sehingga bawahan dapat terlatih dengan baik dari sisi
keterampilan atau mentalnya untuk dapat merumuskan masalah secara sederhana dan
sistematis, serta memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik.
Dengan adanya jalur komunikasi yang
lebih pendek, maka setiap bawahan bisa menuangkan ide-idenya melalui email,
blog, situs, jejaring social, dan lain sebagainya. Sehingga atasan dapat
mengaksesnya sewaktu-waktu tanpa harus menunggu laporan dari jajaran di
bawahnya. Bagi pihak bawahan juga akan semakin termotivasi dan lebih merasa
percaya diri dalam menuangkan ide-ide segarnya.
Komunikasi Non-Fisik
Cara yang dilakukan untuk
berkomunikasi pada organisasi konvensional salah satunya adalah dengan
melakukan pertemuan secara fisik. Hal ini terkadang menemui kendala jika posisi
atau lokasi dari masing-masing bagian dalam organisasi saling berjauhan.
Sehingga untuk hal-hal yang bersifat penting dan memerlukan penanganan cepat
dalam pengambilan keputusan, komunikasi yang memerlukan pertemuan secara fisik
tentunya akan menjadi penghambat.
Sistem informasi dan telekomunikasi
yang diterapkan pada suatu organisasi bisnis mampu mengatasi kendala ini.
Sehingga tanpa harus bertemu fisik, setiap personal dalam organisasi bisa
berkomunikasi satu sama lain dengan tidak terikat jarak dan waktu.
Akomodasi Terhadap Perubahan
Dalam melakukan aktifitasnya, suatu
organisasi bisnis tidak terlepas dari adanya perubahan yang terjadi pada
organisasi tersebut. Perubahan dalam organisasi bisa disebabkan oleh factor
internal maupun eksternal. Dengan adanya pembatasan gerak fisik dikarenakan
adanya pengaruh dari penerapan sistem informasi, maka organisasi akan lebih
mudah dalam mengakomodasi setiap perubahan dalam organisasi tersebut baik
secara struktural ataupun non-struktural.
Mudahnya pengakomodasian perubahan
ini juga akan berimbas terhadap perilaku kinerja organisasi tersebut. Di mana
organisasi akan lebih reaktif dan proaktif dalam menyikapi perubahan tersebut.
Jalur lalu lintas data dan informasi yang sedemikian cepat akan mempermudah
terhadap pembagian informasi dan pengetahuan dalam perusahaan. Sehingga jika
terjadi perubahan terhadap perusahaan, maka seluruh pihak yang terkait bisa
dapat mengetahuinya dengan mudah dan lebih cepat dalam beradaptasi terhadap
perubahan tersebut.
Komentar
Posting Komentar